Karya Tulis Ilmiah
“Prestasi Diri”
Oleh :
XI IPA 1
Nama Kelompok :
DIAN EKA WATI
ELISABET DJUNAIDY
UMMY QALSUM
SMA NEGERI 21 MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2011/2012
HALAMAN PENGESAHAN
Karya tulis berjudul, “PRESTASI DIRI” ini telah disahkan pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 10 Maret 2012
Karya tulis oleh : Dian Eka Wati
Elisabet Djunaidy
Ummy Qalsum
Sebagai pemenuhan tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia SMA NEGERI 21 MAKASSAR, oleh guru pembimbing mata pelajaran Bahasa Indonesia:
Dra. Hj. Qamariah
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Prestasi Diri” ini dengan baik.
Sangat banyak rintangan yang penulis hadapi dalam penyusunan karya ilmiah ini sampai selesai. Tetapi melalui ketekunan, kesabaran, dan kerja keras akhirnya penulisan karya ilmiah ini dapat juga selesai pada waktunya.
Pada kesempatan ini tak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kepala SMA NEGERI 21 Makassar yang sudah memberikan arahan dan motivasi yang berguna bagi kami sebagai siswa.
2. Wali kelas XI IPA 1 yang menjadi orang tua kami di kelas.
3. Guru bidang studi Bahasa Indonesia yang telah mengajar dan membimbing kami dalam pembuatan karya ilmiah ini sampai selesai.
4. Orang tua kami yang sudah membimbing, mendidik, dan membiayai sehingga selesainya karya ilmiah ini.
5. Teman-teman kami yang telah memberikan masukan sehingga pembuatan karya ilmiah ini selesai.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini mungkin banyak ditemukan kekurangan-kekurangan untuk kritik dan saran penulis harapkan untuk menyempurnakan karya ilmiah ini.
Makassar, 10 Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
ABSTRAKSI 1
BAB I PENDAHULUAN 2
1.1 Latar Belakang Masalah 2
1.2 Pembatasan Masalah 3
1.3 Rumusan Masalah 3
1.4 Tujuan penelitian 3
1.5 Metode Penelitian 3
1.6 Hipotesa 3
1.7 Manfaat Hasil Penelitian 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA 5
2.1 Kajian teori 5
2.1.1 Pengertian Prestasi Diri 5
2.1.2 Macam-macam Prestasi Diri 7
2.1.3 Arti Penting Prestasi Diri 7
2.1.4 Beberapa Cotoh dari Orang yang Berprestasi 8
2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Diri 9
2.1.6 Upaya untuk Meraih Prestasi Diri 10
2.2 Kesan Terhadap Objek 11
BAB III METODOLOGI / METODE PENELITIAN 12
3.1 Jenis Penelitian 12
3.2 Sumber Data 12
3.3 Teknik Pengumpulan Data 12
3.4 Teknik Analisis Data 12
BAB IV PEMBAHASAN 13
4.1 Prestasi diri 14
4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Diri 14
4.3 Motivasi untuk Meraih Prestasi Diri 15
4.4 Pihak-pihak ynag Berperan dalam Meraih Prestasi Diri 15
4.5 Hubungan antara Peranan Prestasi Diri dengan Tes Jalur Undangan 16
4.6 Tips-tips untuk Berprestasi 17
BAB V PENUTUP 18
5.1 Kesimpulan 18
5.2 Kritik dan Saran 18
5.1.1 Saran 18
5.1.2 Kritik 19
DAFTAR PUSTAKA 20
RIWAYAT PENULIS 21
LAMPIRAN – LAMPIRAN 23
ABSTRAKSI
Karya tulis ini menjelaskan tentang bagaimana perilaku prestasi diri seorang siswa. Dimana Seseorang dapat dikatakan berprestasi apabila sudah melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan mencapai hasil yang maksimal. Ciri-ciri orang yang berprestasi antara lain mencintai pekerjaan, memiliki inisiatif dan kreatif, pantang menyerah sebelum mencapai hasil yang memuaskan, melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. menunjukkan bahwa untuk meraih suatu prestasi tertentu, seseorang itu membutuhkan suatu usaha dan kerja keras.
Terdapat banyak contoh dalam masyarakat seseorang telah berhasil mengukir prestasi dalam bidangnya. Misalnya dalam lingkungan sekolah di mana seorang siswa mampu berprestasi di bidang akademis. Setiap ulangan dia senantiasa mendapatkan nilai yang memuaskan, bahkan sampai menjadi juara umum. Di bidang olah raga pun demikian, bagaimana perjuangan Chris John yang berhasil mempertahankan juara dunia tinju di kelasnya; atau perjuangan Taufik Hidayat yang mempertahankan medali emas dalam kejuaraan bulu tangkis di tingkat dunia; yang bersangkutan mampu mengangkat nama dirinya, sekaligus mengharumkan nama Bangsa Indonesia di mata Internasional.
Oleh karena itu, dalam karya ilmiah ini akan dibahas mengenai bagaimana perilaku prestasi diri, motivasi untuk meraih prestasi diri, factor-faktor yang mempengaruhi perilaku prestasi diri, dsb.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Orang tua mana yang tidak bangga dengan anak yang berprestasi?
Taukah Anda, jika sebenarnya IQ Bukanlah satu-satunya penentu prestasi! Benarkah?
Orang tua juga menentukan prestasi anak. Kembali ke masalah prestasi, kita seharusnya membahas 3 hal yakni:
a) Faktor bawaan / genetik.
b) Pola asuh dan asupan serta fasilitas yang menunjang.
c) Lingkungan sekitar, mulai dari keluarga hingga kerabat.
Banyak orang yang salah kaprah dengan IQ. Menurutnya hasil tes IQ itu merupakan penentu untuk sebagai dikatakan berprestasi. Sebenarnya test IQ hanya salah satu bagian unsur potensi sukses atau tolak ukur seseorang saja. Tetapi tetap saja, kenyataannya test IQ sangat berperan penting jika kita ingin melamar pekerjaan.
Sebenarnya IQ tidak dapat dijadikan sebuah patokan bahwa orang yang memiliki IQ superior itu adalah orang yang jenius atau berprestasi. Karena sebenarnya prestasi itu tidak harus ditunjukan dalam hal unsur akademik saja. Orang yang berprestasi bisa ditunjukan dalam banyak hal. Contoh kecil adalah seorang anak yang biasa memenangkan perlombaan 17 Agustus, padahal ia selalu mendapat nilai merah pada rapornya.
Sebenarnya itu merupakan prestasi, Memenangkan suatu tantangan atau perlombaan tidak mudah karena dibutuhkan perjuangan untuk meraih kemenangan tersebut.
Terkadang orang tua panik akan anak-anaknya yang selalu mendapat nilai minim di dalam nilai akademiknya. Sebagai orang tua sebaiknya kita harus melihat apa yang didominasi oleh anaknya. Karena setiap orang memiliki bakat masing-masing. Tidak usah kuatir, akan anak yang tidak memiliki bakat, karena setiap orang di Dunia ini dibekali oleh Tuhan bakat masing-masing. Perhatikan kebiasaan anak sejak dini, dukung dan beri support bakat anak. Karena setiap anak memiliki spesifikasi yang berbeda-beda satu sama lain didalam satu keluarga.
Prestasi dapat dicapai jika memang ada spirit dalam diri sendiri. Terkadang kegagalan itu bukan karena kalian bodoh tetapi kegagalan itu merupakan awal dari prestasi. Lagipula kehidupan tidak selamanya diukur dengan prestasi semata. Karena orang yang pandai beradaptasi dan dapat menangani masalahnya sendiri itu sebuah prestasi. Yakinlah pada diri dan kemampuan Anda masing-masing.
1.2 Pembatasan Masalah
Penelitian ini khusus dilakukan dalam lingkungan SMA NEGERI 21 MAKASSAR untuk menegetahui bagaimana prestasi diri siswa-siswi SMA NEGERI 21 MAKASSAR dan khususnya untuk mengetahui apa sajakah kiat-kiat yang dilakukan siswa-siswi berprestasi SMA NEGERI 21 MAKASSAR.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apakah peringkat merupakan penunjang dalam meraih prestasi diri ?
2. Apa sajakah kiat-kiat yang siswa-siswi lakukan untuk dapat meraih prestasi diri ?
3. Bagaimana cara siswa-siswi untuk dapat mempertahankan prestasi diri ?
4. Apa saja yang siswa-siswi lakukan jika prestasi merosot ?
5. Apa saja motivasi yang dilakukan utuk dapat meraih prestasi diri ?
6. Siapa saja pihak-pihak yang berperan bagi siswa dalam meraih prestasi diri ?
1.4 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana peningkatan prestasi diri seorang siswa dan kiat – kiat yang dilakukan agar dapat memperoleh prestasi diri, motivasi apa yang dapat membangun untuk dapat meraih prestasi diri sebagai seorang siswa dalam lingkungan SMA NEGERI 21 MAKASSAR.
1.5 Metode Penulisan
Pada penulisan karya tulis ini kami menggunakan satu metode, yaitu dengan angket. Di mana angket akan kami sebarkan dengan jumlah 11 lembar. Di mana angket itu berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai perilaku prestasi diri yang mengacu pada tujuan yang telah ada.
1.6 Hipotesa
1. Faktor-faktor dalam meraih prestasi diri adalah dengan memiliki tingkatan IQ yang tinggi, usaha yang maksimal, faktor keturunan/genetik, dan kemauan yang besar.
2. Perigkat yang diperoleh merupakan penunjang dalam meraih prestasi diri.
3. Motivasi-motivasi yang dilakukan kerika prestasi diri merosot adalah dengan tetap terus berusaha walaupun berada dalam kekalahan, tetap semangat, dan terus berjuang.
4. Prestasi diri dapat diperoeh antara lain karena adanya peranan atau motivasi dari pihak-pihak antara lain orang tua, keluarga, teman-teman, dan pastinya diri kita sendiri.
1.7 Manfaat Penelitian
a) Bagi siswa manfaat penelitian ini adalah :
- untuk memenuhi tugas pembuatan karya ilmiah dari guru bidang studi Bahasa Indonesia.
- Dapat mengetahui cara-cara yang dilakukan untuk dapat meraih prestasi diri.
- Dapat mengetahui kiat-kiat yang dapat dilakukan untuk dapat meraih prestasi diri.
- Dapat mengetahui syarat-syarat untuk dapat mengikuti tes jalur undangan.
b) Bagi guru, manfaat penelitian ini adalah :
- untuk dijadikan bahan acuan dalam penilaian tugas mengenai pengetahuan siswa tentang cara penulisan karya ilmiah
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Pengertian Prestasi Diri
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai,dilakukan,diperoleh,atau dikerjakan. Prestasi setiap orang tidak selalu sama dalam berbagai bidang. Misalnya prestasi dalam bidang kesenian, olahraga, sastra, kepemimpinan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan sebagainya.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, prestasi berarti hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya. Istilah prestasi berasal dari bahasa belanda prestatie yang artinya hasil usaha. Berdasarka pengertian tersebut, prestasi dapat dipahami sebagai hasil dari suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan.
Prestasi diri berarti hasil usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau pribadi. Seseorang yang melakukan kegiatan dan menghasilkan sesuatu dikatakan berprestasi. Jika hasil itu dapat dari usaha bersama maka dinamakan prestasi kelompok atau prestasi bersama.
Prestasi merupakan hasil sebuah usaha yang tidak selamanya identik dengan hasil baik. Misalnya, seorang siswa yang mengikuti ujian dan mendapatkan nilai lima, mendapatkan prestasi buruk atau rendah. Namun, pada umumnya kita mengasaosiasikan prestasi sebagai hasil baik. Ketika kita mengatakan seseorang berprestasi maka yang kita maksudkan adalah orang tersebut memperoleh hasil atau prestasi yang baik.
Pada dasarnya, setiap orang memiliki keinginan untuk berprestasi atau memperoleh prestasi. Keinginan mendapatkan prestasi merupakan kebutuhan semua orang. Adapun ciri-ciri orang yang memilikimotivasi berprestasi adalah sebagai berikut:
a. Berorientasi pada masa depan
b. Berorientasi pada keberhasilan
c. Berani mengambil resiko
d. Memiliki rasa tanggung jawab
e. Menerima dan menggunakan kritik sebagai umpan balik, dan kreatif, serta mampu mengelola waktu dengan baik.
Setiap manusia apapun profesinya tentu akan mempunyai keinginan untuk berprestasi. Oleh karena dengan berprestasi seseorang akan dapat menilai apakah dirinya sudah berhasil mencapai tujuan hidupnya atau tidak, juga untuk membawa nama baik bangsa dan negara jika memang bisa. Pengertian prestasi yaitu hasil yang telah dicapai, dilakukan, diperoleh atau dikerjakan. Prestasi tiap orang tidak akan sama, ada yang berprestasi dalam hal : melukis, berolahraga, irama music, cepat menghitung, puisi, pemimpin, menyesuaikan diri, tampil menawan
Manakah yang paling bagus prestasinya? Tidak mungkin terjawab, karena masing-masing peristiwa menampilkan “tokoh” yang memiliki kecerdasan dalam bentuk yang berbeda-beda. Prestasi antara orang satu dengan lainnya tentu tidak akan sama, dan seseorang tidak akan mungkin menjadi orang yang sama persis dengan orang yang dikagumi prestasinya. Mengapa demikian ?
Pada hakikatnya manusia adalah individu ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki potensi diri yang berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga prestasi diri setiap orang tentu tidak akan sama. Itu sebabnya para ahli berpendapat bahwa setiap siswa adalah individu yang unik (berbeda satu dengan lainnya).
Sebagai Warga Negara Indonesia yang baik maka setiap orang berusaha berprestasi demi keunggulan bangsa Indonesia tercinta. Tentu sangat membanggakan jika kita dapat berprestasi seperti orang-orang berprestasi yang telah melakukannya, antara lain Taufik Hidayat, Susi Susanti, Ikhsan Juara Indonesia Idol 2006, Usman Hasan Saputra, Hermawan Kertajaya, atau Ir Ciputra, serta masih banyak lagi yang dapat dilihat dan disaksikan sendiri. Semuanya berprestasi sesuai bidangnya masing-masing. Ada yang olah raga, seni, budaya, maupun ilmu pengetahuan serta enterpreneur (wiraswasta). Mengapa mereka dapat berprestasi di bidangnya, dan mengapa kita tidak atau belum mampu berprestasi seperti mereka ?
Coba kamu perhatikan beberapa pengertian prestasi berikut :
1. Prestasi adalah perolehan atau hasil yang telah dicapai dari suatu usaha, yang didasarkan pada nilai atau ukuran tertentu.
2. Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan usaha dan/ atau pekerjaan.
3. Prestasi adalah hasil yang diperoleh seseorang dari satu periode ke periode lainnya yang menunjukkan adanya perubahan ke arah kemajuan.
4. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, prestasi berarti hasil yang telah dicapai dari apa yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya.
Berdasarkan berbagai pengertian tersebut di atas, prestasi dapat dipahami sebagai hasil dari suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan. Oleh karena itu Prestasi Diri berarti hasil usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau pribadi. Seseorang yang melakukan kegiatan dan menghasilkan sesuatu dikatakan berprestasi. Jika hasil itu didapat dari usaha bersama maka dinamakan prestasi kelompok atau prestasi bersama. Dapat pula dikatakan bahwa seseorang dianggap berprestasi, jika dia telah meraih sesuatu dari apa yang telah diusahakannya, baik melalui belajar, bekerja, berolahraga dan sebagainya. Prestasi tersebut merupakan wujud optimalisasi pengembangan potensi diri. Sudah tentu prestasi dapat diraih setelah seseorang mengerahkan daya dan upaya, baik mencakup kemampuan intelektual, emosional, spiritual dan ketahanan diri dalam berbagai bidang kehidupan.
2.1.2 Macam-macam Prestasi Diri
Dari penjelasan tersebut, prestasi baiklah yang kita bahas selanjutnya. Sehingga prestasi meliputi berbagai macam bidang antara lain :
a. Prestasi belajar, yaitu hasil yang didapat dari usaha belajar,
b. Prestasi kerja, yaitu hasil yang didapat dari bekerja,
c. Prestasi di bidang seni,
d. Prestasi di bidang olah raga,
e. Prestasi di bidang lingkungan hidup,
f. Prestasi di bidang Iptek, dan lain-lain.
2.1.3 Arti Penting Prestasi Diri
Orang yang berprestasi adalah orang yang mendapatkan keberhasilan atas usahanya. Prestasi bukanlah sesuatu yang datang tanpa usaha keras. Jika kita menyimak kisah-kisah perjalanan hidup orang-orang yang berprestasi, kita akan mendapati bahwa mereka bekerja keras untuk mencapai prestasi tersebut. Prestasi seorang siswa diwujudkan dalam perolehan nilai hasil belajar yang baik atau kelulusan dengan nilai yang baik. Para atlet dunia telah mulai mengenal olah raga dan berlatih sejak usia belasan atau bahkan sejak masuk sekolah dasar. Demikian juga ilmuwan-ilmuwan besar merupakan orang-orang yang tekun belajar dan bereksperimen. Diantara ribuan kali eksperimen mungkin ada berkali-kali kegagalan yang tidak membuat mereka putus asa. Kerja keras dan jiwa besar semacam itulah yang akhirnya berbuah prestasi di masa datang.
Orang yang berprestasi meyakini bahwa hasil yang diperoleh sesuai harapan dan keinginannya. Orang yang mendapatkan hasil sesuai harapan berarti memperoleh keberhasilan atau kesuksesan. Semua orang pasti menginginkan harapan, cita-cita dan keinginannya tercapai. Sehingga memperoleh prestasi sesungguhnya merupakan dambaan setiap siswa. Berprestasi tidak hanya akan mengharumkan nama kita tapi juga nama keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu prestasi mempunyai arti yang sangat penting, antara lain :
1. Prestasi dapat menjadi indikator ( penanda ) kuantitas dan kualitas yang dicapai dari suatu kegiatan.
2. Prestasi dapat menjadi pengalaman berharga dan bahan informasi untuk masa depan,
3. Prestasi dapat menjadi kebanggaan bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
4. Prestasi dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kepandaian dan kemampuan seseorang atau sebuah kelompok.
Banyak orang yang menghubungkan prestasi dengan berbagai penghargaan. Namun sesungguhnya penghargaan hanya merupakan simbol pengakuan masyarakat terhadap suatu prestasi. Penghargaan semacam ini bentuknya bermacam-macam, seperti piagam, piala, medali, uang dan lain-lain. Yang paling bermakna bagi seseorang yang berprestasi sebenarnya adalah pengakuan itu sendiri. Yaitu bahwa kerja keras yang dilakukannya selama ini dan hasil yang telah dicapai melalui upaya tersebut ternyata memperoleh pengakuan dari masyarakat
2.1.4 Beberapa contoh dari tokoh yang berprestasi
a. Ernest François Eugène Douwes Dekker
Tokoh ini masih juga berdarah Indonesia. Namun tidak sepenuhnya. Tetapi keberadaanya bagi Indonesia sangat bermakna. Beliau mendirikan Nationale Indische Partij pada tahun 1912, Nationale Indische Partij merupakan sebuah partai politik. Menilai Budi Utomo terbatas pada bidang kebudayaan saja, maka Douwes Dekker mendirikan sebuah partai politik. Ernest François Eugène Douwes Dekker masih terhitung saudara dengan pengarang buku Max Haveelar, Eduard Douwes Dekker. Douwes Dekker sendiri yang tidak sepenuhnya berdarah Indonesia, namun ia dengan segenap jiwa dan raga berjuang untuk pergerakan nasional Indonesia. National Indische Partij pun aktif dalam berbagai organisasi internasional, seperti Liga Penentang Imperialisme dan Penindasan, serta Liga Demokrasi Internasional untuk menarik perhatian dunia internasional. Douwes Dekker mencurahkan pikiran dan tenaganya demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
b. Soekarno
Beliau berjasa besar dalam kebangkitan nasional Indonesia. Kebangkitan nasional bukan saja pada masa berdirinya organisasi-organisasi pergerakan nasional, namun hingga saat ini juga. Soekarno berjasa besar bagi bangsa Indonesia. Perjuangannya menjelang detik-detik proklamasi tidak dapat dilupakan. Aktif dalam organisasi PUTRA yang berjuang demi kemerdekaan bangsa Indonesia pun tidak dapat dilupakan. Walaupun setelah kemerdekaan, pada masa demokrasi terpimpin ia bertindak bagaikan diktator, semua jasanya tak dapat dilupa. Pada saat agresi militer I ketika Indonesia terdesak, beliau memerintahkan Syafrudin Prawiranegara untuk melanjutkan perjuangan Indonesia dengan mendirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia. Walaupun dengan risiko ditangkap oleh Belanda karena kondisi Yogyakarta pada saat itu masih sangat rawan. Inilah semangat perjuangan yang harus dimiliki segenap bangsa.
c. Mohammad Hatta
Hatta turut aktif dalam beberapa organisasi pergerakan. Beberapa kali ditangkap oleh Belanda tidak memupuskan semangat perjuangannya. Beberapa organisasi seperti Indische Vereeniging dan Club Pendidikan Nasional Indonesia pernah ia geluti. Perannya sebagai salah seorang Bapak Proklamator menjadi faktor utama yang membuat dirinya dikenal oleh khalayak ramai. Pada sidang BPUPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, sehari setelah kemerdekaan Indonesia, beliau diangkat menjadi wakil presiden Republik Indonesia dan Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia.
d. Soeharto
Beliau mempunyai berbagai jasanya berhasil membuat Indonesia mempertahankan kemerdekaannya dan maju sehingga bisa dikenal oleh dunia. Serangan Oemoem dan penumpasan PKI tak lepas dari kinerja beliau. Beberapa program yang dilancarkan semasa beliau menjabat sebagai presiden pun mampu mengangkat nama Indonesia di dunia Internasional. Indonesia mengalami kebangkitan pada masa-masa kejayaan tersebut. Kurs Rupiah terhadap mata uang asing pun tak seperti sekarang ini yang terus melambung. Kesejahteraan pun bisa dilihat, walaupun lama kelamaan Indonesia mengalami kemeresotonnya juga. Dan beliau terpaksa mundur dari jabatan presiden yang telah dijabat selama 30 tahun lebih. Namun, jasa Soeharto bagi Indonesia tak akan boleh dilupakan.
e. B.J. Habibie
Walaupun dirinya hanya menduduki bangku presiden tak lama, tapi ada sesuatu yang membuat beliau menjadi seorang tokoh kebangkitan Nasional. Pemerintahannya diisi dengan demo hampir setiap hari karena kepemimpinannya dianggap meneruskan Orde Baru. Tetapi Habibie merupakan jenius teknologi Indonesia. Indonesia tidak memiliki anak bangsa seperti ini lagi seperti Habibie. Akan sulit untuk mencari jenius seperti beliau dalam beberapa waktu ini. Pemikiran cemerlangnya menyumbangkan berbagai macam keuntungan bagi Indonesia. Pada saat tersebut, kita membuktikan bahwa anak Indonesia bisa juga mengalahkan pemikiran-pemikiran orang jenius yang terdapat di dunia ini.
2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Diri
Prestasi seseorang dipengaruhi oleh dua macam faktor, yaitu berasal dari diri orang itu sendiri dan faktor dari luar dirinya.
a. Faktor dari dalam diri sendiri antara lain:
1. Minat.
2. Bakat.
3. Kepandaian.
4. Kebiasaan.
5. Kesehatan.
6. Emosi.
7. Motivasi.
8. Pengalaman.
b. Faktor dari luar antara lain:
1. Sarana Prasarana yang tersedia.
2. Tingkat social ekonomi.
3. Kesematan yang dicapai.
4. Kondisi dan Lingkungan sekolah.
5. Kondisi keluarga.
2.1.6 Upaya untuk Meraih Prestasi Diri
Budaya unggul adalah cara hidup yang berorientasi pada mutu (memberikan penghargaan tinggi terhadap mutu). Orang-orang unggul memiliki sejumlah ciri, antara lain: nurani yang jernih, akal budi yang tercerahkan, kerja keras, disiplin, berhemat, menabung, dan mengutamakan pendidikan/belajar.
Sikap mental itu yang bertentangan dengan budaya unggul, yaitu: meremehkan mutu; suka menerabas/cari jalan pintas; tidak percaya diri; tidak berdisiplin murni; dan suka mengabaikan tanggung jawab.
Faktor dalam diri seseorang amat menetukan prestasinya. Hal itu bisa dimiliki seseorang karena proses belajar, terutama melalui pendidikan dalam keluarga.
Potensi diri pada dasarnya adalah kemampuan terpendam seseorang yang jika dikenali, dikembangkan, an diaktualisasikan akan menjadi kemampuan nyata dalam kehidupan. Howard Gardner menyebut kemampuan terpendam itu sebagai kecerdasan.
Agar seseorang bisa berprestasi, ia perlu mengenal potensi dirinya. Hanya dengan mengenali potensi diri, maka orang akan mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
Secara umum, upaya-upaya untuk meraih prestasi dapat dirinci dalam urutan langkah sebagai berikut:
1. Mengenal diri;
2. Menentukan fokus;
3. Menerapkan tujuan;
4. Menumbuhkan motivasi;
5. Menetapkan tindakan dan melaksanakannya secara konsisten;
6. Melakukan evaluasi diri.
Sikap mental posistif merupakan keadaan mental seseorang yang cenderung optimis dalam menghadapi diri maupun lingkungannya. Sikap mental negatif merupakan keadaan mental seseorang yang cenderung pesimis alam menghadapi diri maupun lingkungan.
Kompetisi merupakan proses kemasyarakatan di mana individu atau kelompok saling bersaing untuk mendapatkan keuntungan alam bidang-bidang tertentu. Orang yang memiliki kesiapan berkompetisi secara sehat adalah mereka yang bersedia terus menerus berupaya sekuat tenaga untuk hidup berprestasi.
2.2 Kesan terhadap Objek
Ketika seseorang mendapatkan sesuatu yang dia inginkan lebih dari apa yang dia fikirkan, dia telah mengukir prestasi. Banyak peristiwa yang dilalui dalam mengukir prestasi diri, bila perlu mungkin menyingkirkan saingan atau lawan dengan cara-cara kotor, menjerumuskan, akal bulus, dsb.
Tidak sedikit orang mengejar suatu prestasi, entah itu prestasi akademis, prestasi kerja, atau prestasi diri dalam organisasi tertentu, namun tanpa disadari apa yang dia ciptakan telah menghancurkan reputasi diri (prestasi moral).
Pasca prestasi tumbuh kebencian, ketidak sukaan, pengkhianatan, kebohongan, kesombongan dan sakit hati yang berakhir dengan dendam.
Namun apabila kita mengukir reputasi diri, mengedepankan sebuah moralitas, membangun benci menjadi suka, tidak berkhianat akan menuai kebaikan diakhir perjuangan.
Prestasi fisik dan akademis tidak menjadi ukuran, namun mengedepankan moral akan menumbuhkan kasih sayang, sesungguhnya reputasi seseorang ada pada moral bukan pada prestasi akademis atau prestasi fisik.
Piala dan piagam penghargaan, tanda jasa tidak berarti apa-apa, demikian pula ijazah apabila kita tidak pernah mengedepankan moral.
Berijazah tapi tak bermoral, prestasi kerja dan akademis menjadi tujuan akhir, pangkat dan kedudukan menjadi cita-cita dan uang sebagai bukti keberhasilan, itu semua sesungguhnya hanya mengumpulkan kehancuran, apabila reputasi diri (moral) tidak ada dalam target seseorang.
Meraih prestasi diri tanpa mengedepankan moral sesungguhnya kita melatih diri egois, sombong, tidak perduli orang lain dan lingkungan serta ingin menang sendiri.Raihlah reputasi dalam mengukir prestasi
BAB III METODOLOGI / METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang kami gunakan adalah penelitian korelatif. Yang di maksud dengan penelitian korelatif adalah penelitian yang menghubungkan data-data yang ada. Sesuai dengan pengertian tersebut kami menghubungkan data-data yang kami dapat antara yang satu dengan yang lain. Selain itu kami juga menghubungkan data-data yang ada dengan landasan teori yang kami gunakan. Sehingga diharapkan penelitian kami bisa menjadi penelitian yang benar dan tepat.
3.2 Sumber Data
Sumber data kami adalah beberapa siswa SMA NEGERI 21 MAKASSAR yang kami ambil sampelnya sebanyak 11 orang.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penulisan karya ilmiah ini adalah dengan menggunakan metode angket. Yaitu dengan metode angket kami dapat menyimpulkan, melalui jawaban-jawaban yang diperoleh sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah diberikanun. Dan dapat saling berkaitan antara jawaban yang satu dengan lainnya sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan.
3.4 Teknik Analisis Data
Cara kami dalam menganalisis data yang kami dapat yaitu dengan pertama-tama memastikan bahwa semua data dan landasan teori yang diperlukan telah diperoleh dengan baik. Lalu kami mulai menyimpulkan data yang didapatkan, setelah itu kami mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari tiap pertanyaan pada angket. Langkah berikutnya, sesuai dengan jenis penelitian kami, kami menghubungkan data-data yang satu dengan yang lain dan juga dengan landasan teori yang ada. Langkah terakhir, kami menuangkannya dalam karya tulis ini.
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perilaku prestasi diri yang kesemuanya itu dilengkapi dengan hasil angket yang telah didapatkan sebelumnya. Berikut ini adalah daftar pertanyaan mengenai prestasi diri yang kami sebarkan di beberapa murid SMA NEGERI 21 MAKASSAR disertai pula hasilnya.
ANGKET
Quisioner
Prestasi Diri di Lingkungan SMA NEGERI 21 MAKASSAR
1. Prestasi apa yang pernah Anda raih?
…………………………………………………………………………………………………..
2. Apakah Anda peranah masuk dalam peringkat 3 besar di kelas?
…………………………………………………………………………………………………..
3. Bagaimana perasaan Anda tentang prestasi diri yang pernah Anda raih?
…………………………………………………………………………………………………..
4. Apa kiat-kiat Anda sehingga bisa ikut pada jalur undangan? (Khusus kelas XII)
…………………………………………………………………………………………………..
5. Menurut Anda, persyaratan apa saja yang dapat membuat seseorang bisa ikut jalur undangan?
…………………………………………………………………………………………………..
6. Bagaimana cara Anda untuk bisa mempertahankan prestasi diri Anda?
…………………………………………………………………………………………………..
7. Apa yang Anda lakukn jika prestasi Anda merosot?
…………………………………………………………………………………………………..
8. Apa motivasi Anda sehingga selalu ingin berprestasi?
…………………………………………………………………………………………………..
9. Pernakah anda mengikuti suatu lomba? Bagaimana perasaan anda ketika berhail/ menang? Dan bagaimana pula perasaan Anda jika gagal/ kalah?
…………………………………………………………………………………………………..
10. Siapa saja pihak-pihak yang berperan dalam meraih prestasi diri bgi Anda?
…………………………………………………………………………………………………..
Sesuai dengan daftar questioner yang telah disebarkan diatas, maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
4.1 Prestasi Diri
Menurut hasil angket yang telah kami dapatkan, kami dapat menyimpulkan dari beberapa pertanyaan yang telah diajukan bahwa Prestasi diri adalah suatu usaha untuk mencapai suatu keberhasilan dengan usaha dan pengorbanan. Prestasi diri adalah hasil kerja keras seorang siswa dalam belajar. Apabila sesorang dapat meraih prestasi diri maka akan menumbuhkan rasa bangga dan semangat untuk terus berusaha yang lebih baik.
Selain itu, berdasarkan hasil angket, prestasi diri yang telah diraih akan menimbulkan perasaan bangga, senang, dan bahagia, serta termotivasi untuk terus maju. Namun, apa yang telah diraih harus lebih ditingkatkan dan tidak cepat merasa puas diri serta tidak boleh sombong dan tetap rendah hati. Tetapi bagi sebagian siswa berangggapan bahwa mereka merasa biasa-biasa saja terhadap prestasi diri yang diraihnya kerena mereka merasa mereka belum pernah merai prestasi apapun.
Semua siswa pernah merasakan saat-saat diman prestasinya merosot, untuk itu berdasarkan hasil angket ada beberapa tindakan-tindakan yang mereka lakukan ketika prestasinya merosot yakni :
a. mengoreksi kesalahan dan kemudian memperbaikinya,
b. berusaha bangkit kembali dengan prinsip bahwa “Jika kita jatuh maka kita harus bangkit kembali”,
c. Lebih giat belajar dan tetap semangat,
d. Ikhtiar dan berdo’a,
e. Jangan menyerah pada kekalahan.
Prestasi-prestasi yang pernah siswa-siswi SMA NEGERI 21 MAKASSAR antara lain dalam bidang atletik yakni Juara Volly sekota Makassar, dalam bidang seni yakni Juara menyanyi sekecamatan Tamalanrea, dalam bidang akademik yaki Juara Lomba KTI (Karya Tulis Ilmiah), Semifinalis English Debate Competition 2011, Juara Cerdas Cermat RRI, juara lomba Do’a Harian, Best Student Award antar SMA seMAKASSAR, Writing Contest antar SMA seSULAWESI, dan prestasi dalam kelas yakni memperoleh peringkat 3 besar, dan dalam bidang lainnya yakni Duta Telkomsel School Commuunity, Juara Pramuka, Juara Cerdas Cermat Paskibra.
4.2 Faktor-faktor yang Memepengaruhi Prestasi Diri
Menurut hasil angket yang telah disebarkan sebelumnya, dari semua jawaban yang ada dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi diri bagi mereka antara lan :
1. Minat yang tinggi untuk terus berusaha yang lebih baik
2. Tekun belajar serta bekerja keras
3. Konsisten untuk terus maju
4. Menjaga kesehatan dan stamina serta istirahat yang cukup
5. Motivasi dari orang tua yang terus member dukungan
6. Pengalaman
4.3 Motivasi untuk Meraih Prestasi Diri
Berdasarkan hasil angket yang telah disebarkan sebelumnya, kami dapat menyimpulkan bahwa beberapa siswa menjawab bahwa prestasi diri yang mereka raih tidak terlepas dari motivasi-motivasi antara lain :
1. Dapat bermimpi maka yakinlah bahwa pasti kamu dapat melakukannya. Kalimat tersebut merupakan motivasi yang telah tertanam pada diri mereka dan selalu berusaha utuk dapat mewujudkannya.
2. Orang tua. Motivasi mereka untuk meraih prestasi diri salah satunya adalah adanya dukungan dari orang tua mereka yang memberikan motivasi untuk terus belajar dan mencapai cita-cita untuk meraih sukses. Selain itu, bagi mereka, jika mereja dapat meraih prestasi diri maka mereka bahagia karena telah membuat orang tua mereka bangga dengan prestasinya.
3. Meraih cita-cita. Maksudnya, motivasi untuk meraih cita-cita inilah yang membuat mereka berusah untuk meraih prestasi diri.
4. Berpegang teguh pada prinsip bahwa “tetap semangat menjalani hidup dan berusaha sebaik mungkin untuk mencapai impian dan cita-cita”.
4.4 Pihak-pihak yang Berperan dalam Meraih Prestasi Diri
Berdasarkan hasil angket yang didapatkan, phak-pihak yang berperan dalam meraih presasi diri seorang siswa antara lain :
1. Peran serta secara pribadi ( diri sendiri )
Yakni dengan tekun belajar, terus berdoa, berikhtiar, tetap semangat, menjaga kesehatan, dan tidak pernah menyerah untuk terus berusaha.
2. Peran serta secara bersama
Maksudnya, tidak ada keberhasilan tanpa bimbingan dan pengakuan dari orang lain. Pihak-pihak yang dimaksudkan antara lain :
a. Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada suatu keberhasilan dapat diraih tanpa berkat dan rahmat dari yang maha kuasa.
b. Keluarga. Keluarga merupakan motivator terbesar dalam meraih prestasi diri terutama orang tua karena orang tua merupakan pihak yang paling berperan dalam meraih prestasi diri bagi siswa. Mengapa? Karena orang tua yang selalu memberikan motivasi-motivasi positif dan selalu memberikan semangat kepada kita dalam keadaan apapun.
c. Guru. Guru juga merupakan salah satu pihak yang berperan dalam meraih prestasi diri karena guru adalah seorang pahlawan yang banyak memberikan pengetahuan ataupun bekal pengetahuan kepada siswa, selai itu, gru merupakan pihak yang tidak pernah lelah untuk memberi tahu sesuatu yang belum pernah kitta ketahui sebelumnya.
d. Teman-teman. Teman-teman juga merupakan salah satu pihak yang paling berperan dalam meraih prestasi diri karena merekalah yang dapat mebantu kita untuk menjelaskan apa yang tidak kita mengerti dan begiu pula sebaliknya.
4.5 Hubungan antara Peranan Prestasi Diri dengan Tes Jalur Undangan
Berdasarkan hasil angket yang telah didapatkan sebelumnya. Hubugan antara perranan prestasi diri dengan tes jalur undangan adalah peranan prestasi diri baik di lingkungan sekolah, maupun prestasi diri dalam suatu lomba merupakan salah satu faktor penentu sehingga seseorang dapat lolos dalam mengikuti tes jalur undangan.
Misalnya, prestasi-prestasi siswa dalam meraih peringkat atau nilai yang tinggi di dalam kelas merupakan faktor penentu untuk dapa mengikuti tes jalur undangan. Selain itu, sertifikat-sertifikat lomba juga merupakan salah satu faktor yang diperhatikan sehingga seseorangg dpat mengikuti tes jalur undangan tersebut.
Tetapi peringkat 3 besar dalam kelas buka merupakan penunjang bagi siswa untuk dapat mengikui tes jalur udangan, faktor yang terpenting adalah nilai rapor harus meningkat dari semester yang satu ke semester yang berikutnya.
Berdasalkan hasil angket, adapun beberapa persyaratan yang harus dilalui siswa-siswi agar dapat mengikuti tes jalur undangan antara lain:
a. Nilai mata pelajaran yang di UN-kan diraport harus meningkat presentasinya selama semester 3, 4, dan semester 5.
b. Nilai UN (Ujian Nasional) juga merupakan faktor penentu.
c. Berorganisasi.
d. Prstasi berupa pengalaman lomba yang ditunjukkan melalui bukti fisik seperti sertifikat-sertifikat lomba.
e. Kehaddiran 80%.
f. Berperilaku baik.
4.6 Tips-tips Untuk Berprestasi
Berikut ini merupakan beberapa tips yang dapat kami simpulkan sesuai dengan hasil angket yang didapatkan, antara lain :
a. Temukan Potensi
Sadar akan minat dan bakatnya.
b. Pantang Menyerah
Menjadikan kesulitan sebagai tantangan.
c. Berani Mandiri
Jangan tergantung kepada orang lain.
d. Berpikir Positif
Mengembbangkan ide-ide kreatif.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dibahas pada bab IV, maka kami dapat menarik sutu kesimpulan bahwa :
a. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, diperoleh, atau dikerjakan. Prestasi setiap orang tidak selalu sama dalam berbagai bidang. Misalnya prestasi dalam bidang kesenian, olahraga, sastra, kepemimpinan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan sebagainya.
b. Orang yang berprestasi adalah orang yang mendapatkan keberhasilan atas usahanya. Prestasi bukanlah sesuatu yang datang tanpa usaha keras. Jika kita menyimak kisah-kisah perjalanan hidup orang-orang yang berprestasi, kita akan mendapati bahwa mereka bekerja keras untuk mencapai prestasi tersebut. Prestasi seorang siswa diwujudkan dalam perolehan nilai hasil belajar yang baik atau kelulusan dengan nilai yang baik.
c. Pihak-pihak yang berperan dalam meraih prestasi diri antara lain : diri sendiri, keluarga terutama orang tua, Tuhan Yang Maha Esa, dan teman-teman.
5.2 Kritik dan Saran
5.2.1 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keseluruhan makalah ini kami ingin memberikan beberapa saran sebagai berikut:
a. Jika ingin berprestasi, kita harus selalu berusaha dan melakukan upaya-upaya untuk berprestasi.
b. Membiasakan diri untuk dapat bangkit dari kegagalan dan menjadikan kegagalan itu sebagai motivasi untuk terus maju.
c. Ketekunan akan menghasilkan suatu prestasi diri.
d. Prestasi yang anda raih saat ini bukanlah puncak dari segalanya.
5.2.2 Kritik
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP PENULIS
1. NAMA : DIAN EKA WATI
NIS : 102078
KELAS : XI IPA 1
TTL : MAKASSAR, 31 AGUSTUS 1995
ALAMAT : JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM.18/ PAI NO.30 MAKASSAR
HOBBY : MENONTON DAN MENULIS
MOTTO : “DIFFERENT ISN’T ALWAYS BETTER,
BUT THE BEST IS ALWAYS DIFFERENT”
SEKOLAH : 1. TK ASOKA
2. SD NEGERI PAI
3. SMP NEGERI 30 MAKASSAR
4. SMA NEGERI 21 MAKASSAR
2. NAMA : ELISABET DJUNAIDY
NIS : 101939
KELAS : XI IPA 1
TTL : SANGELE, 17 JUNI 1995
HOBBY : BELAJAR
MOTTO : DO THE BEST FOR EVERYTHING
SEKOLAH : 1. TK KASIH IBU
2. SD INPRES MANGGA TIGA
3. SMP NEGERI 12 MAKASSAR
4. SMA NEGERI 21 MAKASSAR
3. NAMA : UMMY QALSUM
NIS :
KELAS : XI IPA 1
TTL : MAKASSAR,
ALAMAT : BTP
E-MAIL :
HOBBY : MEMBACA, MENONTON
MOTTO :
SEKOLAH : 1. TK
2. SD
3. SMP NEGERI 30 MAKASSAR
4. SMA NEGERI 21 MAKASSAR
LAMPIRAN-LAMPIRAN