Senin, 03 Oktober 2011


transportasi melewati membran
Pendahuluan

Latar belakang
Dalam kehidupannya, sel melakukan pertukaran gas-gas respirasi, menyerap vitamin dan nutrisi dan memasukkan serta mengeluarkan air, serta membuang produk ekskresi. Proses keluarnya zat tersebut disebut transportasi zat. Transportasi zat bisa terjadi dengan aktif dan pasif. Trans pasif tidak butuh energy, sedangkan aktif membutuhkan energy. Energy tersebut disebut ATP untuk melawan perbedaan konsentrasi. Proses zat melewati membran meliputi difusi dan osmosis.
Difusi adalah perpindahan zat (gas, cair, atau zat-zat padat) dari larutan hipertonis (berkonsentrasi tinggi) ke larutan hipotonis (berkonsentrasi rendah) dengan atau tanpa melewati membran sehingga konsentrasi larutan tersebut isotonis (sama).
Osmosis adalah perpindahan zat pelarut dari larutan hipotonis (berkonsentrasi rendah) ke larutan hipertonis (berkonsentrasi tinggi) melewati membran semipermeabel. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradient tekanan sepanjang membran.
Oleh karena itu, kami melakukan suatu experimen untuk mengetahui bagaimana peristiwa difusi dan osmosis itu terjadi.

Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui peristiwa difusi dan osmosis.



Metode Praktikum
Tempat Praktikum
Di laboraturium Ilmu Pengetahuan Alam SMA Negeri 21 Makassar.
Waktu Praktikum
          Sabtu, 10 September 2011
Alat dan Bahan
a) Alat-alat
*      Neraca / timbangan
*      Gelas kimia ( 4 buah )
*      Batang pengaduk
*      Tissue

b) Bahan-bahan
*      Kentang
*      Larutan gula ( 0%, 5%, 10%, 25% )

Langkah-langkah
1.      Pembuatan larutan :
0%             : 100 ml air.
5%             : 100 ml air + 5 gr gula pasir.
10%           : 100 ml air + 10 gr gula pasir.
25%           : 100 ml air + 25 gr gula pasir .
2.      Kupas kentang lalu potong bentuk balok sebanyak 4 buah.
( A B C D )
3.      Timbang masing-masing irisan kentang dan catat pada table pengamatan.
4.      Masukkan masing-masing potongan kentang yang telah di timbang ke dalam larutan gula dengan konsentrasi yang berbeda.
5.      Seelah 20 menit, amati potongan kentang tersebut lalu keluarkan dari rendaman.
6.      Tiriskan pada kertas tissue lalu timbang kembali.


 





Hasil dan Pembahasan

Tabel Hasil Pengamatan

Kentang
Sebelum Perendaman
Setelah Perendaman
Keterangan
A
6,59 gr
6,59 gr
+  (difusi)
B
6,59 gr
7,00 gr
+ (difusi)
C
6,04 gr
5,95 gr
-         (osmosis)
D
5,2 gr
4,82 gr
-         (osmosis)
Menggunakan gula pasir.

Pembahasan
a.       Kentang A → terjadi proses difusi karena perubahan berat tidak terjadi pada kentang yang direndam dalam air sebanyak 100 ml. Hal ini terjadi karena antara kentang dan air memiliki konsentrasi yang sama (isotonis). Buktinya, berat kentang sebelum dan sesudah perendaman sama yaitu 6,59 gram. Selain itu kentang tetap berada pada dasar gelas kimia (tenngelam).
b.      Kentang B → pada percobaan larutan gula dengan konsenttrasi 5% yang dimasukkan potongan kentang dengan berat 6,59 gram mengalami peristiwa difusi. Hal ini disebabkan karena terjadi perpindahan air ke sitoplasma sel kentang sehingga berat kentang bertambah menjadi 7,00 gram (setelah perendaman). Selain itu, kentang tetap berada pada dasar gelas kimia (tenggelam).
c.       Kentang C →pada percobaan larutan gula dengan kosentrasi 10% yang dimasukkan potongan kentng dengan berat 6,04 gram mengalami peristiwa osmosis. Hal ini terjadi karena cairan yang ada di dalam kentang berpindah atau keluar ke larutan gula sehingga berat kentang berkurang menjadi 5,95 gram (setelah perendaman).
d.      Kentang D → pada percobaan larutan gula dengan konsentrasi sebesar 25% yang dimasukkan potongan kentang seberat 5,2 gram mengalami peristiwa osmosis. Hal ini disebabkan karena konsentrasi larutan gula yang tinggi sehingga kentang semakin menyusut dan berat kentang pun semakin berkurang. Sehingga setelah dilakukan perendaman selama 20 menit, timbangan berat kentang berkurang menjadi 4,82 gram. Selain itu, akibat konsenntrasi larutan gula yang semakin tingggi menyebabkan kentang mengapung.

 
 

Penutup

Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa perubahan berat kentang tidak terjadi pada kentang yang direndam dalam air dengan konsentrasi 0% karena antara air dan kentang memiliki konsentrasi yang sama. Dan pada kentang yang dimasukkan kedalam larutan gula dengan konsentrasi 5% mengalami penambahan berat karena terjadi perpindahan air ke sitoplasma sel kentang. Peristiwa ini disebut dengan peristiwa difusi. Sedangkan potongan kentang yang direndam dalam larutan gula yang beronsentrasi 10% dan 25% terjadi peristiwa osmosis yaitu perpindahan cairan dari tekanan yang rendah ke tekanan yang lebih tinggi. Dengan adanya pengaruh perbedaan konsentrasi terhadap kecepatan proses osmosis. Terjadi perubahan massa kentang sebelum dan sesudah perendaman yaitu massa kentang menjadi berkurang.

Saran-saran
Sebaiknya dalam melakukan eksperimen, siswa harus melakukannya lebih teliti lagi sehingga siswa dapat memahami materi yang dipelajari melalui hasil experimen yang baik. Selain itu, dengan seringnya dilakukan suatu experimen, siswa dapat lebih banyak mengetahui alat-alat experimen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar