Assalamu alaikum wr.wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas dari guru bidang studi kimia saya untuk menyusun laporan praktikum ini.
Yang mengenai hasil praktikum kimia yaitu nilai pH larutan asam dan basa yang tujuannya adalah untuk mengukur pH beberapa larutan asam/basa kuat dan lemah yang konsentrasinya sama dengan menggunakan indicator universal.
Tak lupa pula saya ucapkan terimakasih kepada yang telah membantu meluruskan praktikum saya utamanya guru dan teman-teman kelompok saya karena telah membantu dalam penyelesain tugas makalah ini.
Kritik dan sarannya dari semua pihak sangat saya harapkan demi kesempurnaan laporan ini.Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan umumnya bagi kita semua.
Wassalamu alaikum wr.wb.
Makassar, 15 Februari 2012
Penulis
DAFTAR ISI
I. Kata pengantar
II. Daftar isi
III. BAB I Pendahuluan
· Latar belakang
· Rumusan Masalah
· Maksud Praktikum
· Tujuan Praktikum
· Manfaat Praktikum
IV. BAB II Tinjauan Pustaka
V. BAB III Metode prakikum
· Tempat praktikum
· Waktu praktikum
· Alat dan bahan
· Langkah-langkah
VI. BAB IV Tabel Hasil Pengamatan dan Pembahasan
· Hasil pengamatan
· Pembahasan
VII. BAB V Penutup
· Kesimpulan
· Saran-saran
VIII. BAB VI Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada praktikum yang telah kami lakukan melalui kertas atau indikator universal. Kami menghitung pHdari setiap larutan yang kami test, pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman ( atau kebebasan yang dimiliki oleh suatu larutan). Yang dimaksudkan "keasaman" disini adalah konsentrasi ion hydrogen (H+) dalam pelarut air. Nilai pH berkisar dari 0 hingga 14. Suatu larutan dikatakan netral apabila memiliki nilai pH=7.
Nilai pH>7 menunjukkan larutan memiliki sifat basa, sedangkan nilai pH<7 menunjukan keasaman.Nama pH berasal dari potential of hydrogen. Secara matematis, pH didefinisikan dengan pH = - log10[H + ]. Nilai pH 7 dikatakan netral karena pada air murni ion H+ terlarut danion OH- terlarut (sebagai tanda kebasaan) berada pada jumlah yangsama, yaitu 10-7 pada kesetimbangan. Penambahan senyawa ion H+ terlarut dari uatu asam akan mendesak kesetimbangan ke kiri (ion OH akan diikat oleh ion H+ membentuk air). Akibatnya terjadi kelebihan ion hidrogen dan meningkatkan konsentrasinya. Umumnya indikator sederhana yang digunakan adalah kertas lakmus yang berubah menjadi merah bila keasamannya tinggi dan biru bila keasamannya rendah. Selain mengunakan kertas lakmus, indikator asam basa dapat diukur dengan pH meter yang bekerja berdasarkan prinsip elektrolit/konduktivitas suatu larutan.
Rumusan Masalah
Setelah mengetahui latar belakang laporan percobaan ini saya dapat merumuskan suatu masalah sebagai berikut :
1. Bagimanakah perbedaan nilai pH larutan asam dengan larutan basa?
2. Bagaimanakah pengaruh pengenceran terhadap besar pH larutan asam dan basa kuat?
3. Bagaimanakah pengaruh pengenceran terhadap nilai pH larutan asam dan basa lemah?
Maksud Percobaan/Praktikum
Maksud dari percobaan penentuan nilai pH larutan asam dan basa adalah untuk mengukur pH beberapa larutan asam atau basa kuat dan lemah yang konsntrasinya sama dengan menggunakan alat bantu kertas indikator universal.
Tujuan Praktikum
Laporan penelitian kali ini bertujun untuk :
1. Mengukur pH beberapa larutan asam/basa kuat dan lemah yang konsentrasinya sama dengan menggunakan indikator universal.
Manfaat Praktikum
Beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari percobaan/penelitian yang kita lakukan yaitu sebagai berikut.
Ø Bagi siswa
o Manfaat bagi siswa dengan adanya penelitian/percobaan ini yaitu pengetahuan siswa menjadi lebih bertambah akan larutan asam dan basa beserta nilai pH masing-masing larutan tersebut.
o Siswa dapat mengetahui sifat larutan dengan menggunakan kertas lakmus.
Ø Bagi guru
Manfaat bagi guru melalui penelitian/percobaan ini yaitu guru dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam menentukan nilai pH larutan asam dan basa baik itu kuat maupun lemah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penentuan pH Larutan
Konsentrasi ion [H+] dalam suatu larutan encer umumnya sangat rendah tetapi sangat menentukan sifat – sifat dari larutan terutama, larutan dalam air. Menurut Sorensen, Ph merupakan fungsi logaritma negatif dari konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan dan dirumuskan sebagai berikut :
pH = – log [H+]
Dengan analogi yang sama untuk menentukan harga konsentrasi OH- dalam larutan dapat digunakan rumusan harga Poh:
pOH = – log [OH-]
Dalam keadaan kesetimbangan air terdapat tetapankesetimbangan :
Kw = [H+] [OH-]
Jadi dengan menggunaan konsep – log = p ,maka :
- Log Kw = – log [H+] [OH-]
- Log Kw ={ – log [H+]} + {- log [OH-]}
pKw = pH + Poh
- Log Kw ={ – log [H+]} + {- log [OH-]}
pKw = pH + Poh
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagaikologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis.Skala pH bukanlah skala absolut.Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional.[1]
Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Søren Peder Lauritz Sørensen pada tahun 1909.Tidaklah diketahui dengan pasti makna singkatan "p" pada "pH". Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa p berasal dari singkatan untuk powerp[2] (pangkat), yang lainnya merujuk kata bahasa Jerman Potenz (yang juga berarti pangkat)[3], dan ada pula yang merujuk pada kata potential. Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada tahun 2000 yang berargumen bahwap adalah sebuah tetapan yang berarti "logaritma negatif"[4].
Air murni bersifat netral, dengan pH-nya pada suhu 25 °C ditetapkan sebagai 7,0. Larutan dengan pH kurang daripada tujuh disebut bersifat asam, dan larutan dengan pH lebih daripada tujuh dikatakan bersifat basa atau alkali. Pengukuran pH sangatlah penting dalam bidang yang terkait dengan kehidupan atau industri pengolahan kimia seperti kimia, biologi, kedokteran, pertanian, ilmu pangan, rekayasa (keteknikan), dan oseanografi. Tentu saja bidang-bidang sains dan teknologi lainnya juga memakai meskipun dalam frekuensi yang lebih rendah.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Tempat Praktikum
Di laboraturium Ilmu Pengetahuan Alam SMA Negeri 21 Makassar.
Waktu Praktikum
Sabtu, 8 Februari 2012
Alat dan Bahan
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Gelas kimia 100 mL
4. Gelas ukur 50 mL
5. Larutan HCl 0,1 M
6. Larutan CH3COOH 0,1 M
7. Larutan NH4OH 0,1 M
8. Larytan NaOH 0,1 M
9. Kertas indicator universal ( kertas lakmus)
10. Akuades
Langkah – langkah
1. Siapkan tiga gelas kimia yang bersih dan kering.
2. Berilah label pada ketiga gelas itu dengan angka 1,2, dan 3.
3. Masukkan 5 mL laruan HCl 0,1M kedalam gelas kimia 1.
4. Buatlah larutan HCl dengan konsentrasi 0,01M dan 0,001 M dengan cara pengeneran.
5. Masukkan 5 mL larutan HCl 0,01 M ke dalam gelas kedua dan 5 mL larutan HCl 0,001 M kedalam gelas ketiga.
6. Hitunglah pH ketiga larutan itudengan keertas indicator universal (kertas Lakmus).
7. Ulangi cara kerja 1 sampai 6 dengan menggunakan larutan CH3COOH, NaOH, dan NH4OH.
BAB IV
TABEL HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Table Hasil Pengamatan
Gelas No. | Konsentrasi Asam/Basa (M) | pH Larutan | |||
HCl | CH3COOH | NaOH | NH4OH | ||
1 | 0.1 | 1 | 3 | 13 | 8 |
2 | 0.01 | 2 | 4 | 12 | 7 |
3 | 0.001 | 3 | 5 | 10 | 7 |
Perhitungan
Berat NaOH
W = M × Mr × V
= 0,1M × 40 × 0,5 L
= 2 gram (dilarutkan dalam air 500 mL)
Pengenceran asam asetat (CH3COOH)
M1 × V1 = M2 × V2
13 M × V1 = 0,1M × 500 mL
V1 =
V1 = 3,8
V1 = 4 mol
Jadi, aquades yang dibutuhkan adalah 500 – 4 = 496
Pengenceran asam clorida (HCl)
M1 × V1 = M2 × V2
2 M × V1 = 0,1M × 500 mL
V1 =
V1 = 25 mL
Jadi, aquades yang dibutuhkan adalah 500 – 25 = 475
Untuk konsentrasi 0,01M Untuk konsentrrasi 0,001 M
0,1 = 0,01 × 10 mL 0,01 = 0,001 × 10 mL
V = V =
V = 1 mL V = 1 mL
Jadi, aquades yang dibutuhkan adalah 9 mL
Pembahasan
Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7 (pH<7).Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam.Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil).Asam umumnya berasa masam, tapi cairan asam pekat sangat berbahaya dapat merusak kulit dan hati-hati mata, jika terpercik asam pekat bisa berakibat kebutaan.Jika kena asam pekat harus langsung dicuci dengan air mengalir sampai benar-benar bersih.
Berdasarkan hasil pengamatan, larutan HCl pada konsentrasi 0,1 M memiliki pH 1, pada konsentrasi 0,01 M memiliki pH 2, dan pada konsentrasi 0,001 M memiliki pH 3 sehinggaa bersifat asam.
Serta larutan CH3COOH pada konsentrasi konsentrasi 0,1 M memiliki pH 3, pada konsentrasi 0,01 M memiliki pH 4, dan pada konsentrasi 0,001 M memiliki pH 5 sehinggaa larutan CH3COOH juga bersifat asam karena pH<7.
Definisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air.Basa adalah lawan (dual) dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7 (pH>7).Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat.jadi kita menggunakan nama kostik soda untuk natrium hidroksida (NaOH) dan kostik postas untuk kalium hidroksida (KOH). Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah.Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut.
Berdasarkan hasil pengamatan, larutan NaOH pada konsentrasi 0,1 M memiliki pH 13, pada konsentrasi 0,01 M memiliki pH 12, dan pada konsentrasi 0,001 M memiliki pH 10 sehinggaa bersifat basa.
Serta larutan NH4OH pada konsentrasi 0,1M memiliki pH 8 sehingga larutan NH4OH juga bersifat basa.
Sedangkan larutan NH4OH pada konsentrasi 0,01M memiliki pH 7, dan pada konsentrasi 0,001 M memiliki pH 7 sehingga larutan netral.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Dengan adanya percobaan praktikum ini, kami dapat mengetahui bagaimana memahami cara mengukur pH larutan asam dan basa dengan menggunakan kertas indikator universal. Selain itu, kami juga dapat mengetahui berapa nilai pH untuk asam dan berapa nilai pH untuk basa, mengetahui cara mencari konsentrasi suatu larutan jika yang diketahui hanya nilai pHnya, mengetahui larutan yang termasuk asam kuat atau asam lemah dan larutan yang termasuk basa kuat atau basa lemah, juga mengetahui pula bagaimana perbandingan nilai pH antara asam, basa, dan netral serta skala pH secara keseluruhan
pH digunakan untuk menentukan atau menunjukkan tingkat keasaman suatu larutan.
a. Untuk larutan asam pH<7
b. Untuk larutan netral pH=7
c. Untul larutan basa pH>7
Indikator adalah suatu zat yang dapat digunakan sebagai penunjuk sifat asam basa larutan yang ditunjukan dengan perbedaan warna indikator tersebut.
Rumus penentuan pH:
a. pH asam kuat :
[H+] = n . [asam]
pH = – log [H+]
b. pH asam lemah :
[H+] =
pH = – log [H+]
c. pH basa kuat :
[OH-] = n . [basa]
pOH = – log [OH-]
pH = 14 – pOH
d. pH basa lemah :
[OH-] =
pOH = – log [OH-]
pH = 14 – pOH
Saran-saran
Siswa harus selalu mengingat untuk memakai jas praktikum selama praktikum berlangsung.
Siswa bertanggung jawab atas semua peralatan yang dipinjam untuk praktikum, termasuk segala kebersihannya.
Selama praktikum siswa tidak diperkenankan makan,minum atau bersenda gurau karena setiap pelaksanaan harus diperhatikan dengan baik agar praktikumnya berhasil.
Diharapkan agar siswa tidak bersendau gurau dalam pelaksanaan praktikum agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipwdia/indikator asam basa
www.worldofanimeducation.blogspot.com